Inipenting dilakukan agar dapat memaksimalkan waktu yang kita miliki ketika melakukan suatu penelitian. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang langkah pertama dalam pengolahan data yang wajib kita lakukan sebelum melalui beberapa langkah dalam pengolahan data. Jadi, jangan beranjak dan simak terus artikel DQLab ya 3 Kaum difabel atau cacat fisik. Kaum difabel atau yang mengalami cacat fisik, biasanya mengalami kendala atau keterbatasan untuk mendapatkan penghasilan, apalagi jika tidak didukung oleh keluarganya juga. Untuk itu, mereka yang lemah dalam aspek fisik ini termasuk ke dalam golongan dhuafa yang wajib dibantu. 4. Orang lanjut usia Dalamhal ini Lembaga Peduli Dhuafa mengajak kepada Sahabat Peduli untuk menunaikan Zakat, ber Infak, Sedekah, kepada tetangga kita atau saudara-saudara kita yang sangat membtuhkan, atau bisa juga melalui lembaga Peduli dan nantinya akan disalurkan kepada dhuafa yang membutuhkan : Bank BNI Syariah. Rek. 4533 1519 7 a/n Lembaga Peduli Dhuafa. Manifestasiuntuk meningkatan kualitas diri dengan berbagi kasih ke Kaum Dhuafa yang di utamakan yang di bawah naungan Yayasan Darmawan Berbagi Nusantara yang ada di wilayah Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur, Ketua Kordinator Yayasan Darmawan Berbagi Nusantara, Irfan, Mengatakan pemberian bantuan sembako kepada kaum Dhuafa, adalah salah satu bentuk etika moral yang di gagas oleh Mulamula kesadaran akan posisi keduanya perlu dijelaskan masing-masing, sehingga tidak terjadi tumpang tindih antara posisi adab sebagai sesuatu yang luhur dengan ilmu itu sendiri sebagai suatu kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap manusia. Ibarat sebuah tanaman, ilmu itu adalah benih yang ditanam sementara adab merupakan hasil dari S2Yao. Ciri Ciri Kaum Dhuafa – Istilah dhuafa seringkali kita dengar sebagai umat islam. Dhuafa mempunyai makna tidak berdaya atau lemah. Menurut istilah dhuafa mempunyai makna sebagai orang orang yang kehidupannya mengalami kelemahan, kesengsaraan, ketidakberdayaan dan kemiskinan. Maka keadaan yang demikian itu membutuhkan pertolongan dan uluran tangan dari orang lain untuk dapat terus bertahan hidup. Mereka lah yang dapat dilihat kelemahannya baik secara ekonomi,fisik maupun psikis nya. Pengertian Kaum Dhuafa Kata dhuafa bermula dari dh’afa atau dhi’afan yang memiliki makna lemah. Lemah dalam hal ini berkenaan dengan keadaan ataupun aspek kesejahteraan atau ekonomi. Seperti yang tertuang dalam ayat berikut “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah dhi’afan , yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka.”QS An-Nisaa’ 9 Perbedaan Dhuafa dan Fakir Miskin Terdapat beberapa golongan Dhuafa seperti Anak Yatim Piatu, Fakir Miskin, Mualaf, Korban Bencana dan lain sebagainya. Dari segi pengertian dan golongannya maka tak heran kaum dhuafa termasuk pada golongan orang yang menerima sumbangan atau donasi karena keadaannya yang membutuhkan uluran tangan untuk mengurangi beban hidupnya yang sulit. Lalu apa perbedaannya dengan Fakir dan Miskin? Menurut pengertiannya fakir adalah golongan orang yang tidak memiliki pekerjaan serta harta yang layak untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari. Sementara miskin adalah golongan orang yang memiliki pekerjaan dan harta namun tidak bisa sepenuhnya mencukupi kebutuhannya. Ciri Ciri Kaum DHuafa Bila dilihat dari tekanan hidup dan keadaan, maka ciri ciri kaum dhuafa dapat diklasifikasikan sebagai berikut Mereka yang lemah terlihat dari keadaan dan sikap namun bukan disebabkan karena malas belajar dan mencari uang. Mereka yang lemah dapat dilihat dari sudut pandang fisik atau karena mereka tidak dapat melakukan aktivitas seperti lengan dan kaki yang patah, cacat mental, dan lansia yang sedang sakit. Mereka yang lemah dari segi ekonomi yang tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Misalnya orang miskin, janda miskin, pengangguran, pengemis dan lain-lain. Orang yang lemah dipandang dari sudut pandang psikologis yang dievaluasi, bukan karena dia takut atau tidak sengaja Tujuh golongan yang termasuk kaum dhuafa antara lain fakir miskin, yatim, kaum difabel, lansia, janda miskin, muallaf, dan korban bencana. – Dhuafa secara bahasa artinya lemah. Lemah disini terdiri dari berbagai aspek seperti kemampuan fisik, ilmu pengetahuan, kemauan dan keyakinan, serta lemah secara finansial sehingga tidak mampu mencukupi seluruh kebutuhannya. Kemudian, secara istilah dhuafa dapat pahama sebagai sebuah kondisi yang dialami seseorang, yang mana orang tersebut berada dalam keadaan miskin, tertindas, tidak berdaya serta mengalami penderitaan. Pada umumnya, kita mengenali dhuafa sebagai orang yang lemah dari aspek ekonomi dan finansial. Golongan yang Termasuk Kaum Dhuafa Berikut adalah tujuh golongan yang termasuk kaum dhuafa ditinjau dari berbagai aspek yang menjadi penyebabnya. 1. Orang Fakir dan Miskin Fakir adalah orang yang tidak bisa mencukupi setengah dari kebutuhan pokoknya dan tanggungannya istri dan anak. Kemudian, miskin dapat dipahami sebagai orang yang hanya mampu memenuhi setengah atau lebih kebutuhan pokok dan tanggungannya, namun tidak mampu mencukupi seluruh kebutuhannya. Kondisi tersebut terjadi karena tidak memiliki pekerjaan tetap ataupun telah memiliki pekerjaan namun tidak mampu mencukupi kebutuhan pokoknya. Orang fakir dan miskin termasuk ke dalam golongan yang berhak menerima zakat dan berhak juga mendapatkan fidyah. 2. Anak Yatim Anak yatim merupakan seorang anak yang ditinggal ayahnya dalam keadaan belum baligh, yang mana pada usia tersebut mereka masih memerlukan bimbingan dan dukungan seorang ayah secara materi. Islam sangat memuliakan anak yatim dan menganjurkan kepada seluruh umatnya untuk menyantuni dan menyayanginya. Rasulullah SAW menjanjikan balasan berupa surga dan berada dekat dengannya di surga kelak bagi mereka yang ikhlas menggantikan posisi orang tuanya dan kemudian mencukupi segala kebutuhan anak tersebut. 3. Kaum difabel atau cacat fisik Kaum difabel atau orang yang mengalami cacat secara fisik biasanya mengalami berbagai kendala, mulai dari kesulitan mengakses pendidikan ataupun berpenghasilan. Terlebih jika mereka tidak mendapatkan dukungan dari keluarga atau keluarganya berada dalam kondisi ekonomi bawah. Dengan demikian, mereka yang lemah dalam aspek fisik ini termasuk ke dalam golongan dhuafa yang wajib di bantu, baik dari aspek pendidikan, life skill, ataupun bantuan sehari-harinya. 4. Orang lanjut usia Orang lanjut usia atau orang tua yang sudah renta merupakan salah satu golongan yang lemah dari aspek fisik dan psikis. Secara fisik mereka tidak mampu lagi untuk berkerja untuk mencukupi kebutuhannya sehingga ia perlu dibantu secara finansial ataupun kebutuhan lainnya. 5. Janda Miskin Janda ialah seorang perempuan yang sudah menikah lalu kemudian ia kehilangan suaminya, misalkan karena meninggal dunia. Dengan demikian, ia kehilangan orang yang menafkahinya. Perempuan yang berstatus seperti itu termasuk ke dalam golongan dhuafa yang perlu kita bantu baik dengan cara membantu kebutuhan sehari-hari, membantu dana pendidikan anaknya, ataupun bantuan dalam bentuk lainnya. 6. Muallaf Muallaf atau orang yang baru memeluk Islam juga termasuk ke dalam golongan orang dhuafa. Meskipun secara fisik dan ekonomi ia memiliki kecukupan, namun mereka bisa jadi lemah dari sisi aspek keimanan dan sosialnya. Hal itu dikarenakan seorang muallaf bisa jadi dikucilkan oleh keluarganya karena memilih pilihannya untuk masuk agama Islam. Muallaf merupakan salah satu bagian dari orang yang berhak menerima zakat dan perlu kita bantu agar keimanannya tertanam kokoh dalam dirinya. 7. Korban Bencana Korban bencana bisa masuk ke dalam kaum dhuafa, hal itu dikarenakan mereka kehilangan banyak harta benda, tempat tinggal, berbagai hal yang dimilikinya. Untuk itu, para korban bencana termasuk kaum dhuafa yang lemah secara finansial, fisik, dan juga psikis karena bencana yang menimpa diri dan keluarganya. Cara Membantu Kaum Dhuafa Berikut adalah beberapa cara memberikan bantuan kepada kaum dhuafa yang dapat kamu lakukan. 1. Menunaikan Zakat Tepat Waktu Zakat merupakan kewajiban seorang Muslim yang hendaknya ditunaikan sesuai dengan batasan haul dan nisab yang telah ditentukan. Dengan menunaikan zakat dari harta yang dimiliki, seseorang sama halnya telah membantu kaum dhuafa seperti fakir miskin dan beberapa asnaf lainnya. 2. Memberikan Bantuan Langsung Selanjunya, cara yang paling mudah untuk menolong kaum dhuafa ialah memberikan bantuan secara langsung. Bantuan tersebut bisa berupa makanan pokok, sejumlah uang tunai, perlengkapan sekolah, beasiswa pendidikan, ataupun bantuan lainnya. Dalam memberikan bantuan tersebut, kamu dapat memberikannya secara langsung kepada penerima manfaat, atau melalui lembaga sosial seperti panti yatim dan dhuafa. 3. Mengadakan Program Pelatihan/Pemberdayaan Cara membantu kaum dhuafa berikutnya ialah dengan mengadakan program pelatihan atau pemberdayaan. Hal ini bermanfaat bagi mereka agar mampu produktif dan memiliki keahlian sehingga mampu berdaya serta mandiri dalam finansial. 4. Mendonasikan Barang Pribadi yang Layak Selanjutnya, bagi kamu yang memiliki banyak barang yang masih bagus dan jarang digunakan alanglah baiknya barang tersebut didonasikan kepada orang yang membutuhkan. Mulai dari pakaian, buku bacaan, alat elektronik hingga kendaraan. Hal ini akan jauh bermanfaat dibandingkan hanya dengan menyimpannya di dalam lemari atau gudang di rumah.

kaum dhuafa yang wajib kita santuni lebih dahulu adalah yang